Minggu, 18 April 2010

unsur-unsur transisi

UNSUR UNSUR TRANSISI

Kita, tentu sudah tidak asing lagi dengan perangkat penyimpanan data, misalnya compact disk ( CD ), disket, dan yang terbaru adalah USB Flash disc. CD terbuat dari logam unsure transisi, yaitu tembaga ( Cu ), silicon ( Si).
Istilah unsur transisi digunakan untuk unsure-unsur yang terletak di tengah-tengah sisitem periodic. Sifat unsure-unsur transisi pun terletak di antara berubahnya (transition) sifat basa dan sifat asam unsur golongan utama ( A ). Unsur-unsur transisi terletak pada blok d dan f, dan semuanya berupa logam. Pada umumnya, istilah logam transisi dipakai untuk blok d ( terletak antara golongan II A dan III A ). Adapun untuk blok f (lantanida dan aktinida) disebut unsur transisi dalam.
Pada pembahasa ini hanya akan di bahas mengenai unsur-unsur transisi periode 4 yang terdiri atas:
Skandium (Sc)
Titanium (Ti)
Vanadium (V)
Kromium (Cr)
Mangan (Mn)
Besi (Fe)
Kobal (K)
Nikel (Ni)
Tembaga (Cu)
Seng (zn)

Kami juga menambahkan beberapa unsur selain itu yaitu:
Emas (Au)
Raksa (Hg)
Perak ( Ag)

Di sini kami ingin memaparkan beberapa sifat fisis unsur-unsur transisi yaitu:
• Semuanya bersifat logam
• Pada umumnya lebih keras, lebih mengkilap, dan mempunyai titik leleh dan titik didih lebih tinggi dibanding logam nontransisi.
• Pada umunya ion dan senyawanya berwarna
• Pada umumnya memiliki beberapa bilangan oksidasi
• Pada umumnya bersifat paramagnetic
• Dapat membentuk senyawa kompleks
• Logam dan senyawanya banyak yang berfungsi sebagai katalisator
Sifat-sifat fisika logam transisi
1. Konfigurasi Elektron
Sifat-sifat logam transisi, baik sifat fisika maupun kimianya di pengaruhi oleh konfigurasi elektronnya. Berdasarkan konfigurasi elektronnya ternyata unsur transisi mempunyai orbital d yang tidak penuh( kecuali tembaga dan seng).
2.Jari-jari Atom
Jari-jari atom unsur transisi periode 4 dari kiri ke kanan( dengan bertambahnya nomor atom)menurun perlahan bahkan dapat dikatakan konstan. Hal ini di sebabkan gaya tolak electron pada orbital 3d melindungi electron 4sdari gaya tari muatan inti yang semakin kuat.
3. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan unsur logam transisi pada periode 4 pada umumnya meningkat secara perlahan berlawanan dengan jari-jarin atomnya yang menurun secara perlahan.
4. Energi Ionisasi Pertama
Energi Ionisasi pertama unsur transisi periode 4 meningkat perlahan dari kiri ke kanan karena perlindungan orbital 3d terhadap electron 4s sangat efektif terhadap bertambahnya muatan inti.
5. Massa Jenis
Masa jenis logam transisi periode 4 meningkat seiring dengan naiknya nomor atom dan turunnya jari-jari atom.

6. Titik Leleh dan Titik Didih
Titik leleh dan titik didih unsur logam transisi naik perlahan sampai di tengah periode. Hal ini disebabkan semakin banyaknya electron tunggal. Banyaknya electron tunggal meningkatkan ikatan logam.
7. Bilangan Oksidasi
Unsur logam transisi dapat membentuk ion positif dengan cara melepaskan electron valensinya. Pelepasan electron di mulai dari orbital 4s, kemudian ke orbital 3d, sehingga unsur transisi dapat memiliki berbagai macam bilangan oksidasi.
Unsur- Unsur Transisi
1.Skandium
Skandium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Sc dan nomor atom 21. Skandium berupa logam transisiatau transition metal yang lembut dan putih keperakan, merupakan mineral yang langka dari Skandinaviadium.Skandium ternyata lebih banyak ditemukan di matahari dan beberapa bintang lainnya (terbanyak ke-23) dibandingkan di bumi (terbanyak ke-50).
Skandium adalah logam perak-putih yang berubah warna menjadi kekuningan atau kemerahjambuan jika diekspos dengan udara. Elemen ini lunak dan lebih menyerupai itrium dan metal-metal langka lainnya ketimbang aluminium atau titanium. Ia ringan dan memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada aluminium, menjadikannya bahan yang sangat diminati oleh perangcang pesawat antariksa. Skandium tidak terserang dengan campuran 1:1 HNO3 dan 48% HF.
2.Titanium
Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ti dan nomor atom 22. Dia merupakan logam transisi yang ringan, kuat, 'lustrous', tahan korosi (termasuk tahan terhadap air laut dan chlorine dengan warna putih-metalik-keperakan. Titanium digunakan dalam alloy kuat dan ringan (terutama dengan besi dan aluminum) dan merupakan senyawa terbanyaknya, titanium dioxide, diguankan dalam pigmen putih.

Keunggulan Titanium
• Salah satu karakteristik Titanium yang paling terkenal adalah dia sama kuat dengan baja tapi hanya 60% dari berat baja.
• Tahan suhu tinggi. Ketika temperatur pemakaian melebihi 150 C maka dibutuhkan titanium karena aluminium akan kehilangan kekuatannya seacara nyata.
• Tahan korosi. Ketahanan korosi titanium lebih tinggi daripada aluminium dan baja.
Dengan rasio berat-kekuatan yang lebih rendah daripada aluminium, maka komponen-komponen yang terbuat dari titanium membutuhkan ruang yang lebih sedikit dibanding aluminium
3.Vanadium
Vanadium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang V dan nomor atom 23.
4. Kromium
Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24.
Kromium trivalen (Cr(III), atau Cr3+) diperlukan dalam jumlah kecil dalam metabolisme gula pada manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat menyebabkan penyakit yang disebut penyakit kekurangan kromium (chromium deficiency).
Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan, komponen kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebagai pelapis perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan sebutan emas putih.
Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.
5. Mangan
Mangan adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Mn dan nomor atom 25.
6. Besi
Besi adalah unsur dalam jadual berkala yang mempunyai simbol Fe dan nombor atom 26. Besi merupakan logam yang berada dalam kumpulan 8 dan kala (period) 4. Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai dalam keadaan unsur bebas. Untuk mendapatkan unsur besi, campuran lain mesti disingkir melalui pengurangan kimia. Besi digunakan dalam penghasilan besi waja, yang bukannya unsur tetapi aloi, sebatian logam berlainan (dan sebahagian bukan-logam, terutamanya karbon).
Warna merah pada air disebabkan oleh kehadiran bijih besi dalam batu
7. Kobal
Kobal adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Co dan nomor atom 27.
Warna: sedikit berkilauan, metalik, keabu-abuan Penggolongan: Metalik Ketersediaan: unsur kimia kobal tersedia di dalam banyak formulasi yang mencakup kertas perak, potongan, bedak, tangkai, dan kawat. contoh besar Dan kecil unsur kimia. Unsur kimia kobalt juga merupakan suatu unsure dengan sifat rapuh agak kerasdan mengandung metal serta kaya sifat magnetis yang serupa setrika. Unsur kimia kobalt adalah batu bintang. Deposit bijih.
Kobal bersifat rapuh, logam keras, menyerupai penampakan besi dan nikel. Kobal memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga daripada besi. Kobal cenderung terdapat sebagai campuran dua allotrop pada kisaran suhu yang sangat lebar. Transformasi antara dua bentuk ini bersifat lembam dan ditemukan dengan variasi tinggi sebagaimana dilaporkan pada sifat fisik kobal.
Kobal terdapat dalam mineral kobaltit, smaltit dan eritrit. Sering terdapat bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang mana umum didapatkan sebagai hasil samping produksi. Kobal juga terdapat dalam meteorit.
8. Nikel
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28.
Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras.
Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan memasak), ornamen-ornamen rumah dan gedung, serta komponen industri.
9. Tembaga
Tembaga (daripada Bahasa Sanskrit: tàmra) atau kuprum (L.: Cuprum) adalah unsur kimia dalam jadual berkala yang mempunyai simbol Cu dan nombor atom 29. Ia merupakan logam mulur yang mempunyai kekonduksian elektrik yang sangat baik, dan digunakan secara meluas sebagai pengalir elektrik, bahan pembinaan, dan sebagai juzuk sesetengah aloi.
Tembaga adalah logam kemerahan, dengan kekonduksian elektrik dan kekonduksian haba yang tinggi (antara semua logam-logam tulen dalam suhu bilik, hanya perak mempunyai kekonduksian elektrik yang lebih tinggi daripadanya). Apabila dioksidakan, tembaga adalah bes lemah. Tembaga memiliki ciri warnanya itu oleh sebab struktur jalurnya, iaitu ia memantulkan cahaya merah dan jingga dan menyerap frekuensi-frekuensi lain dalam spektrum tampak. Bandingkan ciri-ciri optik ini dengan ciri-ciri optik perak, emas dan aluminium.
Tembaga terletak dalam keluarga yang sama seperti perak dan emas dalam jadual berkala, oleh itu ia mempunyai sifat-sifat yang serupa dengan kedua-dua logam itu.

10.Zink
Zink (daripada bahasa Jerman Zink) ialah sejenis logam kimia keunsuran yang mempunyai simbol Zn dan nombor atom 30. Zink tulen yang dihasilkan secara komersil dikenali sebagai Special High Grade (SHG) iaitu Gred Istimewa Tinggi yang mempunyai ketulenan sebanyak 99.995%. Zink juga dikenali sebagai timah sari.
Zink berwarna kelabu kebiru-biruan dan bersifat sederhana reaktif. Zink menjadi sebam (kusam) apabila terdedah kepada udara lembap. Zink terbakar dalam udara dengan nyalaan hijau kebiru-biruan yang terang, lalu membebaskan wasap zink oksida. Zink bertindak balas dengan asid, alkali dan lain-lain unsur bukan logam. Jika zink yang bertindak balas dengan asid adalah tidak tulen, tindakan ini akan membebaskan gas hidrogen. Salah satu nombor pengoksidaan zink yang lazim ialah +2. Logam zink mudah tertempa pada suhu antara 100°C sehingga 210°C dan boleh diketuk menjadi pelbagai bentuk. Pada suhu melebihi 210 °C, logam ini menjadi rapuh dan akan pecah jika diketuk. Zink tidak bermagnet.

11. Emas
Emas ialah unsur kimia dalam jadual berkala yang mempunyai simbol Au (L. aurum) dan nombor atom 79. Emas merupakan logam lembut, berkilat, berwarna kuning, mudah ditempa, dan stabil, iaitu tidak bertindak balas dengan kebanyakan bahan kimia. Walau bagaimanapun emas boleh diserang oleh klorin, fluorin dan akua regia. Logam ini selalunya hadir dalam bentuk ketulan nugget di dalam batuan dan longgokan aluvium. Emas juga merupakan salah satu logam untuk pembuatan duit syiling.
Emas digunakan sebagai piawai mata uang untuk banyak negara dan digunakan dalam industri barang kemas, pergigian, dan elektronik. Emas ialah unsur logam yang berwarna kuning berkilauan tetapi boleh juga berwarna seperti delima atau hitam apabila dibahagi dengan halus. Larukan koloid emas pula mempunyai warna berkeamatan tinggi yang biasanya berwarna ungu. Warna yang terdapat pada emas adalah disebabkan oleh frekuensi plasmon emas yang terletak pada julat penglihatan, mengakibatkan warna merah dan kuning dipantulkan sementara warna biru diserap.
12. Perak
Perak atau argentum ialah sejenis logam kimia keunsuran yang mempunyai simbol Ag dan nombor atom 47. Perak berwarna putih berkilau dan adalah sejenis logam peralihan.
Logam ini telah diketahui semenjak zaman dahulu kala lagi dan memang telah lama dianggap sebagai logam berharga. Perak digunakan untuk menghasilkan bahan perhiasan, barang kemas, peralatan dan perkakas dapur yang bernilai tinggi dan duit syiling. Pada masa kini, logam perak digunakan untuk menghasilkan konduktor (pengalir) elektrik dan penyambung elektrik. Logam ini juga digunakan dalam pembuatan cermin dan dalam pemangkinan tindak balas kimia. Sebatian perak pula digunakan dalam filem fotografi. Larutan cair argentum nitrat dan sebatian-sebatian perak yang lain digunakan untuk menghasilkan bahan nyakjangkit. Walaupun penggunaan antimikrob ini telah kebanyakannya digantikan oleh penggunaan antibiotik, kajian lanjut masih dilaksanakan untuk mengkaji potensinya dalam bidang klinikal.
13. Raksa
Raksa atau Merkuri merupakan salah satu daripada unsur kimia. Nombor atom raksa ialah 80 dan simbolnya dalam jadual berkala adalah "Hg" (dari Hydrargyrum). Raksa merupakan satu-satunya logam cair pada suhu bilik. Kegunaan utama raksa ialah dalam termometer, barometer dan alat saintifik lain. Ia biasanya didapati dari penurunan mineral sinabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar